Ahli Strategi Desain Dan Perwakilan Dari Nosigner Yang Dikenal Dengan Bukunya “Evolutionary Thinking”. Pada Tanggal 28 Februari 2023. Acara Khusus “Menciptakan Tempat Dan Kota Untuk Inovasi” Diadakan Untuk Memperingati “Selamat Datang Di Ekosistem Enishi Kelas Dunia”. Pada Bagian Pertama. Sesi Bincang-bincang Khusus Diadakan Untuk “Welcome To The World-class Enishi Ecosystem”. Masaharu Fujiyoshi. Menjabat Sebagai Moderator. Dan Tamunya Adalah Eisuke Tachikawa. Presiden Asosiasi Industri Jepang. Dan Akie Iriyama. Seorang Profesor Di Sekolah Bisnis Universitas Waseda (Presentasi Jarak Jauh) . Kami Akan Menggali Lebih Dalam Inovasi Dari Perspektif “Penciptaan Tempat Dan Pengembangan Kota”. Kami Bertanya Kepadanya Tentang Petunjuk Yang Mengarah Pada Inovasi Yang Sukses Dan Daya Tarik Area Yaesu. Nihonbashi. Dan Kyobashi. Umumnya Dikenal Sebagai Area “Ynk”. Di Bagian Bawah Artikel. Kami Akan Mengirimkan Video Sesi Tersebut.

Inovasi Lahir Dengan Membuat Kontingensi Tak Terelakkan
Yaesu. Nihonbashi. Dan Kyobashi Sekarang Disebut “Area Ynk”. Mengambil Huruf Y Dari Yaesu. Huruf N Dari Nihonbashi. Dan Huruf K Dari Kyobashi. Pernah Makmur Sebagai Kota Kastil Kastil Edo. Area Ini Telah Berkembang Sebagai Pusat Keahlian. Seni Dan Budaya. Serta Budaya Makanan.
Dalam Beberapa Tahun Terakhir. Kantor Baru Dan Ruang Kerja Bersama Bermunculan Satu Demi Satu. Memfasilitasi Terciptanya Ide Dan Kolaborasi Baru Di Antara Penyewa. “city Lab Tokyo”. Tempat Acara Ini. Juga Merupakan Platform Inovasi Terbuka. “saat Kami Mempertimbangkan Kekuatan Area Ynk Dari Perspektif Inovasi. Kami Menemukan Kata Kunci Bahwa Perusahaan Besar. Perusahaan Lama. Dan Startup ‘terhubung Dengan Koneksi’. Dan Berdasarkan Hipotesis Tersebut. Kami Meluncurkan Produk Di Februari Volume Terpisah Dari Forbes Japan “Selamat Datang Di Ekosistem Enishi Kelas Dunia” Jelas Moderator Fujiyoshi.
Lalu. Dimana Solusi Tempat Dan Kota Yang Menciptakan Inovasi?
Dalam Survei Inovasi Yang Dilakukan Oleh Kementerian Pendidikan. Kebudayaan. Olahraga. Iptek. Yang Menargetkan Sekitar 440.000 Perusahaan. 49% Menjawab Bahwa Mereka “Melakukan Kegiatan Inovasi”. Di Mana 10% Di Antaranya Mampu Meluncurkan Produk Dan Layanan Di Pasar. Pasar. Konon Ada Hasilnya.
Menanggapi Hasil Tersebut. Tachikawa Menunjukkan Bahwa “ Pertama-tama. Inovasi Harus Dianggap Sebagai Sesuatu Yang Terjadi Secara Kebetulan.” Dan Tidak Dapat Dimulai Secara Aktif. Keduanya Mengeluh Bahwa Istilah “Kegiatan Inovasi” Tidak Sesuai evolutionary Thinking’.
Selain Itu. Dalam Kuesioner Yang Menanyakan Alasan Mengapa Inovasi Tidak Terjadi Di Perusahaan. Alasan Yang Diberikan Adalah “kurangnya Sumber Daya Manusia Dalam Perusahaan”. “prioritas”. Dan “kurangnya Pembiayaan Sendiri”. Kecelakaan Akan Terjadi Secara Acak. Upaya Untuk Memasukkan Kontinjensi Ke Dalam Bisnis Akan Meningkatkan Kemungkinan Terjadinya. Faktor Fundamentalnya Adalah Tidak Ada Sistem Untuk Memasukkan Kontinjensi.” Kata Tachikawa.
Sebagai Tanggapan. Iriyama Berkata. “Dalam Penelitian Kami. Kami Menyatakan Kontingensi Sebagai ‘pemborosan Strategis’. Untuk Menciptakan Pemborosan Itu. Kami Membutuhkan ‘enishi’. Yaitu Hubungan Manusia.” Melanjutkan Bahwa Ada Petunjuk Untuk Inovasi Dalam
Menurut Iriyama. Ketika Ditanya Tentang Alasan Kesuksesan Bisnis Di Amerika Serikat Dan Jepang Dalam Kuesioner Berdasarkan Penelitian Jejaring Sosial.
Jawaban Teratas Adalah “Evolutionary Thinking” Di Amerika Serikat Dan “Beruntung” Di Jepang.
“Sebenarnya. Menurut Saya Semua Jawaban Ini Bisa Disebut ‘koneksi’. Ada Banyak Kasus Di Mana Nuansa ‘(Untungnya) Seseorang Membantu Saya’ Disertakan. Bisa Juga Dikatakan Sebagai Hasil Koneksi Dengan Orang. Keduanya Amerika Dan Jepang. Orang Tidak Ada Perubahan Pada Fakta Bahwa Kami Telah Mencapai Kesuksesan Melalui Koneksi.” (Iriyama)
Dengan Kata Lain. Meskipun Persepsi Orang Berbeda Tergantung Pada Karakteristik Nasional Mereka. Dasar Inovasi Dan Kesuksesan Secara Universal Didasarkan Pada Koneksi Manusia . . Tachikawa Menjawab. “Dengan Kata Lain. Itu Akan Menjadi ‘kebetulan Yang Tak Terhindarkan’. Dalam Hal Takdir. Itu Akan Menjadi ‘kebetulan’. ‘evolusi’ Yang Mengarah Ke ‘evolusi’ Dan Inovasi Serupa.” Dia Setuju. Menjalin Jalan Pemikiran Evolusi Dalam Bukunya ‘evolutionary Thinking’.
Jadi. Apa Yang Paling Harus Diperhatikan Oleh Pelaku Bisnis Dan Manajer Untuk Menerapkan Inovasi Dan Menghasilkan Hasil Yang Menciptakan Situasi Yang Tidak Terduga Dan Tidak Dapat Dihindari Seperti Yang Dijelaskan Oleh Tachikawa? Untuk Menjawab Pertanyaan Tersebut. Keduanya Menggunakan Kata “kacau” Untuk Menjelaskan Pentingnya Keberagaman.